Cinta Sejati

Cinta Sejati - Ost Film Habibi dan Ainun


Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu

Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan

Pasti tahu cinta kita sejati
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati


Sampe sekarang selalu mewek tiap denger lagu ini.
Seperti berkaca pada kisah cinta Bapak dan Ibu.
Hampir sama dengan di filmnya. Sama-sama sakit kanker, tapi Ibu sakit kanker colon.
Ibu di vonis sakit kanker colon dari 2 tahun yang lalu.
Selama itu Ibu berjuang untuk melawan penyakit itu.
Mulai dari kemo dengan obat (Celoda), radiasi, kemo dengan infus yang rencananya setelah program kemo itu selesai dokter baru akan mengadakan tindakan operasi.

Aq ga bisa banyangin, gimana sakitnya Ibu saat itu.
Tapi Ibu memang wanita yg kuat. Ibu semangat untuk melawan penyakit ini. Walau kadang ibu mengeluh, tapi itu hal yang wajar.
Banyak orang menganggap kanker adalah penyakit yang tak mungkin bisa di sembuhkan. Tapi kami yakin dan percaya tak ada yang tak mungkin bagi Allah, meskipun itu mustahil di mata manusia.
Tak henti-hentinya kami berdoa kepada Allah Sang Maha Penyembuh memohon supaya Ibu sembuh.

Ini saat Ibu Kemoterapi dengan infus.

Tapi akirnya....
Allah menghendaki Ibu untuk menghadapNya. Jumat, 21 Desember 2012 Ibu menghembuskan nafas terakir.
Aq bener2 tak kuasa menahan kesedihan ini. Aq ga ada bersamanya di detik2 terakirnya.
Tak ada yang menyangka. Karena perkembangan kondisi Ibu sangatlah bagus. Mungkin inilah kehendak Allah, berawal dari yang baik dan berakir pula dengan baik. Amin.

Bapak dengan setia selalu mendampingi Ibu. Beliau amatlah tegar.
Aq benar2 bangga padanya.

Ibu....
Semoga Ibu bahagia disana.
Bapak, Nita, Mas adik dan Angga selalu berdoa untuk Ibu.
Bagi kami, Ibu gak pernah jauh. Ibu selalu ada di hati kami.
Aq yakin Ibu bisa merasakan besarnya cinta kami untuk Ibu.

Tunggulah kami di keabadian. Kesanalah semua akan kembali, karena akirnya kita semua akan meninggal. Hanya menunggu waktu.

Love u Mom,
Miss u so much...

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer